Kucingnya nyakar lagi :')
(23-11-2015)
gue masih ingat betul malam panjang kali ini, dimana jarak memang sangat di pruntukan dan waktu menjadi jembatan, jadi lebih jelasnya klau kadang kala ada waktu di mana kita bisa sangat dekat bercengkramah dengan akrab dan ada kalanya kita jauh tampa alasan yang tepat, well di kontak gue querida jadi nara sumber utama dan gue sendiri jadi wartawannya dengan kata lain, gue yang lebih sering bertanya dan mulai berbincang, klau sudah mulai habis kata, gue suka kadang bosen sendiri but it's just care for time
Sebelumnya gue kira akan terdiam, gue kacang dan adik gue juga sma sma angacang, gue ngerasa kaya lagi ujian dan pengawasnya adalaah pak IB di depan, bu nur di belakang, yang gue rasain cuma bisa lirik kanan, kiri tampa suara, mungkin itu adalah suasa gue saat itu, gue ga ada yang ngajak bercanda ga ada yang bisa gue obrolin, jadi posisi gue pada saat di dlam masjid itu hanyalah sebagai pendengar, sebagai anak yang baik dan alim gue pikir sebaris dua baris ayat al-quran bisa ngilangin kebosenan kali ya, wkwkwk (lagi dapet hidayah)
Blum selesai gue baca seayat, semua jadi gelap. ada tangan jahil yang sengaja nutupin mata gue dan membuat seyuman kecil, karna gue tau inilah awal canda tawa di mulai :), adik gue si querida hermana telah tiba, dan setelah gue buka tangannya, gue engga bisa ketawa, What ? yaa ternyata yang nutup mata gue buka querida tapi khairil anwar, dia masang senyum lebar yang buat nafsu amkan menghilang -_- di situ gue merasa mati rasa, dan kebosenan gue mulai kembali bermunculan, oh my god, WTF for you khairil
Gue duduk di pojok pintu dan dengan se'enak jidat ada yang duduk di atas pangkuan gue, di saat gue lagi Pw, selalu saja ada hal yang buat gue kembali membosan, BUT, gue selalu inget " ga ada yang boleh duduk di atas gue dan ga akan pernah ada kecuali just one, adik gue sendiri" gue tarik palanya ke belakang dan querida ada di depan, huu ! ni orang baru nongol juga di kira gue querida ga akan pergi ke masjid dengan berbagai alasan, gue ketawa dan seyum seyum sendirian
kita mulai bercanda dan membuat kegaduhan, mulai dari tarik menarik baju, sarung yang harus di pertahankan, sampai pada guling guliangn dan cakar mencakar,"aw" suara kecil itu tak sengaja keluar dari mulaut gue, gue balik tangan gue dan ternyata ada sebuah kecelaka'an yang di buat querida, itu ga di sengaja dan gue tau itu, gue tahan rasanya karna di bagian lengan gue yang tersayat kuku querida, rasanya ga begitu sakit , tapi makin lama darahnya mulai menetes, dan semakin lama juga rasa perih yang ada itu muncul
di saat itu gue bingung juga, gue berusa buat gak panik, gue cuma liat querida cemas karna ulahnya sendiri, jujur saja,tangan gue bnar bnar perih rasanya, karna luka sayat lebih terasa ketimpang luka tusuk, adik gue brusaha buat ngobatin luka gue, dia mau sedot darah gue, (buseet dah, ini kya film vampir) wkwkwk... mungkin saking paniknya, tapi gue baru bisa tenang ketika slah satu kata terucap " maaf ka, maafin ya " gue cuma terseyu karna ada yang mengakui kesalahannya yang membuat ku tidak merasa marah bahakan rasa sakitnya berkurang. gue hargai itu semua
well, seseorang yang sudah minta maaf itu ga seberapa besar perjuangannya di bandingkan orang yang mau ma'afin, orang yang dapat mema'afkan kesalahan orang lain dengan tampa berat hati itu jadi hal terbesar, gue sangat mudah mema'afkan dan saat gue maafkan adik gue ini, gue sendiri berpesan kepada diri gue sendiri bahwa kejadian ini harus segera di lupakan, masalah ini ga penting. dan gue berharap jangan sampe ada orang yang tau, gue ga mau jadi bahan pembicaraan. apalgi yang menyangkun querida, sekali lagi, gue ga akan mungkin dan ga akan pernah dapet kemungkinan untuk melihat adik gue terlihat jelek di depan orang lain, baik sengaja maupun tidak disengaja, walai kadang hal yang tidak di inginkan trus berdatangan !
JIKA KK YANG MELAKUKAN'NYA KEPADA QUERIDA HERMANA,APA YANG KMU LAKUKAN KE KK,WALAU SUDAH MENGATAKAN : "maaf de... kaka ga sengaja " entah apa yg bakal ia perbuat atau sma halnya dengan gue, yakni senyum senyum "kya orang gila" dan kembali seperti semula atau kah dengan berpura pura marah dan mengumbar, dan mempersiapkan story telling untuk banyak orang yang ada di sekitarnya, yaa menurut gue,setiap cerita yang di sampaikan querida emng tiada habisnya
But, semua itu sudah biasa,gue pertahankan segala sesuatu yg membuatku terlihat malu di depan banyak orang dengan satu alasan " waktu seperti ini takan terulang" jadi mau gmna lagi.... ya sudahlah nikmati setiap detiknya karna ini akan menjadi suatu hal yg takan terlupakan bagi gue dan mungking jgaquerida, gak bakal ada hal selucu ini tentang adik dan kakak bukan ? jadi buatlah seseru mungkin. hal yang paling membuat malu dan sedih bukanlah datang dri masalah seperti ini, hal yg gue takutin adalah ketika gue putis kontak dari adik gue, entah melalui hilangnya canda tawa, ngobrol breng, diskusi, bahkan chattan yg semakin sepi, gue yakini salah satu dri itu bakal hilang"tpi moga aa engga "
Ok, lanjut ke cerita gue, luka gue udah membaik dengan air, tapi darahnya ga kering kering, jadi gue berkeliling liling kamar,ngetuk satu persatu pintu, mencarari betadin yang tersdia, gue nyari sana sini dan ga ada yang punya bahkan pembingbing pun ga ada, hanya tersisa satu pintu yang belum gue tanya, kamar robi ! ya gue inget, mungki ada yang punya jadi gue langsung masuk " tok tok toook, eeh ada yang punya obat betadin ?" gue tanya , tapi dpa diem aja liat gue, dan ternyata ga ada juga, salah satu dari mereka ngeliat bekas luka di balik tangan gue dan tanya bekas knapa ? gue jawab " tadi JATUH DI TANGGA" hehehee... :) sekali lagi gue ga mau liat adik gue yang keliatan bersalah
Gue baru sadar kalau ternyata adik gue querida itu ada di kasurnya, dia kan sekamar bareng robi, dia liat gue dengan wajah yang gak begitu senang, gue cuma senyum buat ngasih tau bahwa gue ga knapa napa, dan disaat gue mau balik ke kamar "ka jangan pulang, tidur sni sma dimas" gue pikir ga ada salahnya gue ga nolak permintaan adik gue, jadi di malam itu gue tidur bareng sma adik gue yang terus meminta maaf yang geu liat dari matanya dan di mlam itu adalah slah satu mlam terbaik di mna querira adik gue telah tumbuh menjadi dewasa dengan rasa bersalahnya ia memegang erat
gue masih ingat betul malam panjang kali ini, dimana jarak memang sangat di pruntukan dan waktu menjadi jembatan, jadi lebih jelasnya klau kadang kala ada waktu di mana kita bisa sangat dekat bercengkramah dengan akrab dan ada kalanya kita jauh tampa alasan yang tepat, well di kontak gue querida jadi nara sumber utama dan gue sendiri jadi wartawannya dengan kata lain, gue yang lebih sering bertanya dan mulai berbincang, klau sudah mulai habis kata, gue suka kadang bosen sendiri but it's just care for time
Sebelumnya gue kira akan terdiam, gue kacang dan adik gue juga sma sma angacang, gue ngerasa kaya lagi ujian dan pengawasnya adalaah pak IB di depan, bu nur di belakang, yang gue rasain cuma bisa lirik kanan, kiri tampa suara, mungkin itu adalah suasa gue saat itu, gue ga ada yang ngajak bercanda ga ada yang bisa gue obrolin, jadi posisi gue pada saat di dlam masjid itu hanyalah sebagai pendengar, sebagai anak yang baik dan alim gue pikir sebaris dua baris ayat al-quran bisa ngilangin kebosenan kali ya, wkwkwk (lagi dapet hidayah)
Blum selesai gue baca seayat, semua jadi gelap. ada tangan jahil yang sengaja nutupin mata gue dan membuat seyuman kecil, karna gue tau inilah awal canda tawa di mulai :), adik gue si querida hermana telah tiba, dan setelah gue buka tangannya, gue engga bisa ketawa, What ? yaa ternyata yang nutup mata gue buka querida tapi khairil anwar, dia masang senyum lebar yang buat nafsu amkan menghilang -_- di situ gue merasa mati rasa, dan kebosenan gue mulai kembali bermunculan, oh my god, WTF for you khairil
Gue duduk di pojok pintu dan dengan se'enak jidat ada yang duduk di atas pangkuan gue, di saat gue lagi Pw, selalu saja ada hal yang buat gue kembali membosan, BUT, gue selalu inget " ga ada yang boleh duduk di atas gue dan ga akan pernah ada kecuali just one, adik gue sendiri" gue tarik palanya ke belakang dan querida ada di depan, huu ! ni orang baru nongol juga di kira gue querida ga akan pergi ke masjid dengan berbagai alasan, gue ketawa dan seyum seyum sendirian
kita mulai bercanda dan membuat kegaduhan, mulai dari tarik menarik baju, sarung yang harus di pertahankan, sampai pada guling guliangn dan cakar mencakar,"aw" suara kecil itu tak sengaja keluar dari mulaut gue, gue balik tangan gue dan ternyata ada sebuah kecelaka'an yang di buat querida, itu ga di sengaja dan gue tau itu, gue tahan rasanya karna di bagian lengan gue yang tersayat kuku querida, rasanya ga begitu sakit , tapi makin lama darahnya mulai menetes, dan semakin lama juga rasa perih yang ada itu muncul
di saat itu gue bingung juga, gue berusa buat gak panik, gue cuma liat querida cemas karna ulahnya sendiri, jujur saja,tangan gue bnar bnar perih rasanya, karna luka sayat lebih terasa ketimpang luka tusuk, adik gue brusaha buat ngobatin luka gue, dia mau sedot darah gue, (buseet dah, ini kya film vampir) wkwkwk... mungkin saking paniknya, tapi gue baru bisa tenang ketika slah satu kata terucap " maaf ka, maafin ya " gue cuma terseyu karna ada yang mengakui kesalahannya yang membuat ku tidak merasa marah bahakan rasa sakitnya berkurang. gue hargai itu semua
well, seseorang yang sudah minta maaf itu ga seberapa besar perjuangannya di bandingkan orang yang mau ma'afin, orang yang dapat mema'afkan kesalahan orang lain dengan tampa berat hati itu jadi hal terbesar, gue sangat mudah mema'afkan dan saat gue maafkan adik gue ini, gue sendiri berpesan kepada diri gue sendiri bahwa kejadian ini harus segera di lupakan, masalah ini ga penting. dan gue berharap jangan sampe ada orang yang tau, gue ga mau jadi bahan pembicaraan. apalgi yang menyangkun querida, sekali lagi, gue ga akan mungkin dan ga akan pernah dapet kemungkinan untuk melihat adik gue terlihat jelek di depan orang lain, baik sengaja maupun tidak disengaja, walai kadang hal yang tidak di inginkan trus berdatangan !
JIKA KK YANG MELAKUKAN'NYA KEPADA QUERIDA HERMANA,APA YANG KMU LAKUKAN KE KK,WALAU SUDAH MENGATAKAN : "maaf de... kaka ga sengaja " entah apa yg bakal ia perbuat atau sma halnya dengan gue, yakni senyum senyum "kya orang gila" dan kembali seperti semula atau kah dengan berpura pura marah dan mengumbar, dan mempersiapkan story telling untuk banyak orang yang ada di sekitarnya, yaa menurut gue,setiap cerita yang di sampaikan querida emng tiada habisnya
But, semua itu sudah biasa,gue pertahankan segala sesuatu yg membuatku terlihat malu di depan banyak orang dengan satu alasan " waktu seperti ini takan terulang" jadi mau gmna lagi.... ya sudahlah nikmati setiap detiknya karna ini akan menjadi suatu hal yg takan terlupakan bagi gue dan mungking jgaquerida, gak bakal ada hal selucu ini tentang adik dan kakak bukan ? jadi buatlah seseru mungkin. hal yang paling membuat malu dan sedih bukanlah datang dri masalah seperti ini, hal yg gue takutin adalah ketika gue putis kontak dari adik gue, entah melalui hilangnya canda tawa, ngobrol breng, diskusi, bahkan chattan yg semakin sepi, gue yakini salah satu dri itu bakal hilang"tpi moga aa engga "
Ok, lanjut ke cerita gue, luka gue udah membaik dengan air, tapi darahnya ga kering kering, jadi gue berkeliling liling kamar,ngetuk satu persatu pintu, mencarari betadin yang tersdia, gue nyari sana sini dan ga ada yang punya bahkan pembingbing pun ga ada, hanya tersisa satu pintu yang belum gue tanya, kamar robi ! ya gue inget, mungki ada yang punya jadi gue langsung masuk " tok tok toook, eeh ada yang punya obat betadin ?" gue tanya , tapi dpa diem aja liat gue, dan ternyata ga ada juga, salah satu dari mereka ngeliat bekas luka di balik tangan gue dan tanya bekas knapa ? gue jawab " tadi JATUH DI TANGGA" hehehee... :) sekali lagi gue ga mau liat adik gue yang keliatan bersalah
Gue baru sadar kalau ternyata adik gue querida itu ada di kasurnya, dia kan sekamar bareng robi, dia liat gue dengan wajah yang gak begitu senang, gue cuma senyum buat ngasih tau bahwa gue ga knapa napa, dan disaat gue mau balik ke kamar "ka jangan pulang, tidur sni sma dimas" gue pikir ga ada salahnya gue ga nolak permintaan adik gue, jadi di malam itu gue tidur bareng sma adik gue yang terus meminta maaf yang geu liat dari matanya dan di mlam itu adalah slah satu mlam terbaik di mna querira adik gue telah tumbuh menjadi dewasa dengan rasa bersalahnya ia memegang erat
Komentar
Posting Komentar